Minggu, 25 Mei 2008

Pengaruh Teori Difusi Inovasi dan Media Multilangkah di Internet

Pengaruh Teori Difusi Inovasi dan Media Multilangkah di Internet

Internet adalah media massa generasi III yang belakangan ini banyak berperan dalam sebuah komunikasi massa.Dalam dunia cyber ini konteks komunikasi yang terjadi banyak sekali macamanya kalau dibahas satu per satu .Mulai dari komunikasi interpersonal yang dilakukan 2 orang yang sedang memanfaatkan fasilitas chatting di internet sampai pada level komunikasi massa dimana media beraksi dan mempengaruhi kehidupan kita.
Dalam pembahasan ini penulis akan lebih membahas pada konteks komunikasi massa dan komunikasi antar budaya.Mengapa 2 hal tersebut yang akan lebih lanjut dibahas?
Karena pada dasarnya internet adalah suatu media massa yang didalamnya terdapat interaksi oleh masyarakat dunia.Di dalam sebuah masyarakat yang dapat dikatakan sebagai Global Village , dimana semua informasi bisa didapatkan dan diketahui oleh semua orang tanpa memandang jarak dan waktu ,2 konteks komunikasi yang paling penting adalah komunikasi massa (mass communication) dan komunikasi antar budaya (cross cultural communication).
Komunikasi massa lebih mengarah pada masalah interaksi khalayak di internet dan cross cultural communication lebih mengarah pada perbedaan kultur budaya antar negara dalam sebuah proses komunikasi.
Komunikasi Massa (Mass Communication) mengandung pengertian bahwa praktek dan produk penyediaan hiburan dan informasi pada khalayak tidak dikenal (unknown audiences)melalui cara corporate industry procesed,state regulated ,high technology,privately consumed,in modern printed,screen ,radio,audio,internet and any broadcast media (disampaikan pada mata kuliah Komunikasi Massa ;Dosen Bonaventura Satya Bharata M,Si ; FISIP UAJY)
Dalam penggunaan teknologi internet pada komunikasi massa jelas sangat berpengaruh pada kegiatan/interaksi yang dilakukan di internet itu sendiri.Teori komunikasi yang biasa dilakukan media pada khalayak ,dalam hal ini adalah teori pengaruh media multi langkah yang akan dibahas pada bahasan selanjutnya.(McQuail,Denis , Teori Komunikasi Massa)
Komunikasi antar budaya (Cross Cultural Communication) megadung pengertian the pieces of the exchange of thought and meaning beetwen people of differing culture.(disampaikan pada mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya;Dosen A.Eko.S,Ms ; FISIP UAJY)Konteks komunikasi antar budaya jika dihubungkan dengan media internet adalah ketika orang dari negara/ kultur / bangsa / budaya berbeda melakukan diskusi dalam sebuah forum di internet.Alasan pemilihan judul : Pengaruh Teori Difusi dan Teori Pengaruh Media Multi langkah karena teknologi pada Internet itu sendiri selalu berkembang ,demikian juga teknologi internet.Dahulu mungkin orang hanya bisa berinteraksi di internet secara tulisan lewat media chatting / MIRC .Tapi sekarang seiring dengan kemajuan teknologi,orang berinteraksi lewat internet secara face to face atau tatap muka dengan menggunakan webcam.Perubahan tampilan audio saja menjadi audio-visual dan perkembangannya adalah salah satu contoh dari bagian penerapan teori difusi inovasi.Sedangkan penerapan dari teori pengaruh media multi langkah salah satu contohnya ialah pada Jurnalisme online di Internet dimana audience juga ikut ambil bagian secara tidak langsung dalam proses editing berita dan berita yang selalu di update ,karena pengaruh media multi langkah berbunyi :”Media mempengaruhi orang banyak ,yang juga saling mempengaruhi ,selanjutnya mempengaruhi media (DeVito,Joseph A , 1997 , 524)
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah ingin menjelaskan 2 hal yaitu Pengaruh Teori difusi dan Pengaruh Teori media multi langkah.2 Hal ini penulis angkat kasusnya karena yang pertama berkaitan dengan teori difusi inovasi yang menyebarkan kekuatan multimedia yang mengalami proses baru secara terus menerus dalam masyarakat.
Dan yang kedua adalah masalah mengenai Jurnalisme Online .Dalam Jurnalisme Online ini para pembaca dapat langsung merespon secara instan terhadap apa yang telah media kemukakan .Hal ini merupakan contoh nyata dari penerapan teori pengaruh media multi langkah dimana media mempengaruhi orang banyak,yang saling mempengaruhi kemudian mempengaruhi media itu sendiri.
Konsep / Teori yang digunakan :
1)Teori Difusi Inovasi
Difusi mengacu pada menyebarnya informasi baru ,inovasi atau proses baru ke seluruh masyarakat.Inovasi dapat bermacam-macam misalnya tampilan multimedia , komputer,monitor,belajar melalui pengalaman ,dll.(disampaikan pada diskusi kelas;mata kuliah Teori Komunikasi ; Dosen F.Anita Herawati H,M.Si.;FISIP UAJY)
Teori Difusi Inovasi ini penulis gunakan untuk menganalisis tentang masalah mengapa pemakaian MIRC / media interaksi secara tulisan di Internet menjadi jarang digunakan ketika orang sudah dapat berinteraksi secara tatap muka / face to face dengan webcam melalui media Yahoo Messenger .Hal ini akan dibahas pada bahasan selanjutnya.
2)Teori Pengaruh Media Multi Langkah
”Media mempengaruhi orang banyak ,yang juga saling mempengaruhi ,selanjutnya mempengaruhi media (DeVito,Joseph A , 1997 , 524)
Teori pengaruh media multi langkah ini penulis gunakan untuk menganalisis tentang masalah pada Jurnalisme Online dimana media mempengaruhi orang banyak lewat pemberitaanya ,kemudian audience/pembaca saling mempengaruhi dan selanjutanya mempengaruhi media itu sendiri melalui interkasi antara audience / pembaca dengan seorang Jurnalis Online.
ANALISIS
Penjelasan awal fenomena yang dianalisis :
Dari uraian di atas penulis akan membahas tentang 2 fenomena yang sekiranya menarik untuk dianalisis.Dalam analisis yang dilakukan oleh penulis terdapat 2 Teori Komunikasi yaitu :
1. Teori Difusi Inovasi
2. Teori Pengaruh Media Multi Langkah
Adapun penjelasan awal dari hal-hal di atas adalah sebagai berikut :
Teori Difusi Inovasi :
Sekitar tahun 1999 – 2000 aplikasi internet yang paling banyak digunakan waktu itu adalah MIRC atau penggunaan media chatting berupa tulisan untuk saling berinteraksi dengan para pengguna jasa layanan ini (disebut juga chatters).
Waktu itu seiring Internet yang mulai marak bagi kalangan muda sekitar tahun 1998,biasanya diakses oleh kaum muda untuk melakukan chatting selain hanya browsing di Internet.Saat itu biasanya sepulang sekolah anak-anak SLTP atau SMU berama-ramai pergi ke WARNET (warung internet) untuk melakukan chatting ,Biasanya warnet bertambah ramai lagi kalau malam minggu.Pengunjung warnet bahkan rela antri berjam-jam untuk melakukan chatting.Intinya pada tahun itu chatting merupakan fenomena yang sangat digemari bagi kauma muda saat itu.Tapi marilah kita lihat sekarang pada tahun 2005 ini ,jika kita memasuki MIRC kita lihat pada sebuah channel lokal katakanlah #yogyakarta ,atau #kafegaul tentunya para pengguna server tersebut tidak sebanyak pada tahun 2000.Orang sekarang lebih memilih untuk berinteraksi dengan Yahoo Messenger yang dapat menampilkan kualitas audio-visual (microphone dan webcam).Kalau hal ini terjadi tentu saja para user dari MIRC akan terus menurun tiap tahunnya.Mengapa Demikian?
Teori Pengaruh Media Multi Langkah
Jurnalisme Online pada dasarnya adalah sebuah tulisan yang melaporkan / memberitakan / menganalisa tentang sebuah fakta / kejadian yang berakar pada waktu,yang kemudian dipilih dan diolah oleh reporter , penulis , dan editor untuk memberitakan sebuah berita dari sudut pandang yang berbeda. (www.google.com , 22 April 2005 ,online journalism)
Jurnalisme pada awalanya hanya menggunakan alat cetak,namun seiring berkembanganya jaman Jurnalisme sekarang dapat diberitakan melalui media Internet.
Masalahnya sekarang adalah bahwa dalam Jurnalisme Online ,para pembaca dibiarkan untuk ikut ambil bagian / berperan dalam sebuah berita / analisa yang dikemukakan oleh sang penulis.Pembaca dapat langsung merespon secara instan terhadapa apa yang telah dikemukakan oleh seorang penulis dalam Jurnalisme Online.Jadi dalam hal ini hubungan antara media (Jurnalisme Online) dan Pembaca (pengaksesnya) merupakan pengaruh dari Teori Media Multi langkah.
Analisis dari masalah diatas :
Analisis Teori Difusi Inovasi :
Sebelumnya telah dibahas mengenai penjelasan awal tentang tergesernya MIRC (aplikasi chatting di Internet) oleh Yahoo Messenger (aplikasi chatting dengan tampilan audio-visual).Masalahnya mengapa orang sudah mulai meninggalkan MIRC ?
Masalah tersebut sebenarnya merupakan pengaruh dari teori Difusi Inovasi,seperti yang telah dijelaskan pada asumsi konsep pada bahasan sebelumnya dimana dalam Teori Difusi Inovasi ini terdapat apa yang disebut sebagai Proses Adopsi.Proses Adopsi mengacu pada reaksi positif orang trehadap inovasi dan pemanfaatanya.Dalam proses adopsi ini William McEwen mengidentifikasikan 3 tahap umum.Identifikasi McEwen ini sejalan dengan masalah berpindahnya para pengguna MIRC ke Yahoo Messenger.
Adapun 3 tahapan itu adalah :
1)Tahap Akuisisi Informasi :
Orang memperoleh dan memahami Informasi tentang Inovasi.
Contohnya : Orang-orang memperoleh informasi tentang keunggulan Yahoo Messenger daripada MIRC,kemudian mempelajarinya dan mencobanya.
2)Tahap Evaluasi Informasi :
Orang mengevalusi informasi tentang inovasi.
Contohnya : Orang –orang menyadari bahwa Yahoo Messenger lebih menarik,efektif,dan asik untuk digunakan daripada MIRC
3)Tahap Adopsi :
Orang melaksanakan / menolak inovasi.
Contohnya :Orang-orang sudah mulai menggunakan Yahoo Messenger,dan pelan- pelan MIRC mulai ditinggalkan.
Dengan penjelasan di atas kiranya pertanyaan tentang mengapa MIRC mulai ditinggalkan usernya sudah terjawab.Orang-orang sebagai khalayak sudah mulai berpikir untuk menggunakan sesuatu hal yang baru yang kiranya lebih efektif jika digunakan.
Analisis Teori Pengaruh Media Multi Langkah
Sebelumnya telah dijelaskan diatas bahwa dalam Jurnalisme Online ,audience juga ikut ambil bagian secara tidak langsung dalam editing berita.Dalam hal ini yang terjadi adalah pengaruh teori media multi langkah karena teori multi langkah ini tampaknya lebih akurat dalam menjelaskan apa yang terjadi dalam pembentukan opini dan sikap.
Sebagai contoh,dalam membaca artikel detik.com di Internet tentang pemberontakan dan pemogokan kerja oleh karyawan BBC media menampilkan bahwa seolah-olah BBC akan membuang 40% karyawannya.Namun dalam hal ini audience yang membaca berita itu merasa berita itu kurang akurat.Maka seorang pembaca mendiskusikan masalah ini dengan pembaca lain dan akhirnya memperoleh kesimpulan bahwa BBC hanya mengurangi karyawan untuk meningkatkan profesionalisme di dunia kerja mereka.Kemudian para pembaca yang memiliki suatu data dan argumen tentang masalah ini, mengirimkan e-mail kepada redaktur di detik.com untuk mengubah /mengupdate beritanya.E-mail yang dikirimkan pembaca selajutnya diterima oleh editor.Kemudian editor merasa bahwa beritanya memang perlu di up-date demi keakuratan suatu berita sehingga dalam hal ini peran pembaca dapat mempengaruhi media.
Dalam hal ini pembaca dipengaruhi oleh media pada awalanya.Namun sesudah itu terjadi, pembaca yang memiliki suatu opini dapat juga mempengaruhi media dengan mengirim up-date an suatu berita.

Tidak ada komentar: